Mimpi Model Khilafah Di Tengah Dunia Demokrasi
Suteki - Saya sudah membaca artikel Prof. Dr. Mahfud MD tentang MENOLAK KHILAFAH. Saya mendapat kesan bahwa khilafah tidak cocok dengan sistem masyarakat sekarang yang berada dalam pola demokrasi modern--- yang menurut saya juga makan berapa juta korban utk mewujudkannya. Dengan dalih demokrasi, berapa juta orang terbunuh, tersiksa, terhina juga... Situasi dan kondisi masyarakat kita bukan tdk mungkin berulang, terulang hanya bentuk-bentuk perwujudannya yang berbeda. Jaman jahiliyah pun bisa terulang pada zaman sekarang. Benarkah sistem pemerintahan khilafah tidak bisa bermetamorfose pada zaman sekarang? Memang benar tidak ada pedoman baku dalam khilafah, namun tidak bisakah dari sekian kekhalifahan itu diambil modus vivendinya?
Kalau kita mau, apa yang tidak bisa dibicarakan? Tapi kalau kita sudah antipati, apa yang bisa dibicarakan?
Pertanyaan saya: Klo sistem khilafah salah, tidak disukai oleh umat Islam sekali pun, beranikah kita menyatakan bahwa khilafah pada saat Nabi dan Khulafaur Rasyidin itu salah?
Tampaknya perjalanan untuk sistem pemerintahan negara khilafah di Indonesia pun menemui jalan terjal berliku.
Why?
Karena ada satu hal pokok yang mengganjal, yaitu: yakinkah kita dengan syariat Islam itu sendiri? Kita ini sering mengambil hukum Islam dalam hal-hal yang menurut kita baik, enak, nyaman kalau perlu yang menguntungkan kita. Tidak mau yang susah-susah apalagi berisiko. Hukum Islam kita tempatkan seperti WARUNG MAKAN PRASMANAN. Saya pun masih bersikap seperti itu. "Sing kepenak dienggo, sing ora kepenak..ditinggal" (Yang nyaman dipakai, yang tidak nyaman untuk kita ditinggalkan). Kalau sikap kita, sebagian besar kita masih seperti ini... MUSTAHIL MODEL KHILAFAH bisa diwujudkan. Jadi, pertama yang harus ditancapkan adalah: kesadaran untuk menerima syariat Islam dalam kehidupan kita.
Mimpi tentu boleh, karena banyak realitas kini yang terwujud karena diawali dari sebuah mimpi.
Kalau kita mau, apa yang tidak bisa dibicarakan? Tapi kalau kita sudah antipati, apa yang bisa dibicarakan?
Pertanyaan saya: Klo sistem khilafah salah, tidak disukai oleh umat Islam sekali pun, beranikah kita menyatakan bahwa khilafah pada saat Nabi dan Khulafaur Rasyidin itu salah?
Tampaknya perjalanan untuk sistem pemerintahan negara khilafah di Indonesia pun menemui jalan terjal berliku.
Why?
Karena ada satu hal pokok yang mengganjal, yaitu: yakinkah kita dengan syariat Islam itu sendiri? Kita ini sering mengambil hukum Islam dalam hal-hal yang menurut kita baik, enak, nyaman kalau perlu yang menguntungkan kita. Tidak mau yang susah-susah apalagi berisiko. Hukum Islam kita tempatkan seperti WARUNG MAKAN PRASMANAN. Saya pun masih bersikap seperti itu. "Sing kepenak dienggo, sing ora kepenak..ditinggal" (Yang nyaman dipakai, yang tidak nyaman untuk kita ditinggalkan). Kalau sikap kita, sebagian besar kita masih seperti ini... MUSTAHIL MODEL KHILAFAH bisa diwujudkan. Jadi, pertama yang harus ditancapkan adalah: kesadaran untuk menerima syariat Islam dalam kehidupan kita.
Mimpi tentu boleh, karena banyak realitas kini yang terwujud karena diawali dari sebuah mimpi.
Kerennn....
BalasHapusProfesor suteki, artikel yang lebih ilmiah lg ada ndak?
BalasHapus