Dibalik Layar 1 Juni Sebagai Hari Lahir Pancasila

Suteki - Dulu waktu Prof. Gunawan Setiardjo --dedengkot Pancasila di Undip-- masih hidup, saya diajari bahwa 1 Juni itu bukan hari lahirnya Pancasila melainkan hanya sebagai lahirnya istilah Pancasila yang diajukan oleh Ir. Soekarno. Lalu beliau mengatakan bahwa harus kita bedakan kelahiran Pancasila itu dari beberapa segi:
  1. Sebagai Pandangan Hidup: Pancasila ada sejak bangsa Indonesia ini ada.
  2. Sebagai istilah: lahir pada tanggal 1 Juni 1945; dalam pidato Ir. Soekarno ---yang bunyi sila-silanya jauh berbeda degan Pancasila sekarang.
  3. Sebagai kesepakatan luhur bangsa--dibahas dan disepakati secara nasional dalam di dalam sidang BPUPKI: 22 Juni 1945. Dalam Piagam Jakarta. Hampir sama dengan bunyi Pancasila sekarang. Bedanya pada sila 1 yang berbunyi: Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
  4. Sebagai dasar negara --disepakati secara nasional sebagai modus vivendi-- dalam sidang PPKI: tanggal 18 Agustus 1945 sebagaimana tertuang di dalam PEMBUKAAN UUD NRI 1945.
Pertanyaannya:
Peristiwa mana yang penyebutan sila-sila Pancasila itu sama dengan PANCASILA yang kita yakini benar sekarang ini dan itu disebut dalam kesepakatan nasional --setidaknya disepakati melalui sidang sebagai forum nasional?

Tentu jawabnya adalah 18 AGUSTUS 1945. Lalu mengapa pemerintah sekarang menetapkan memeringati hari lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni dan bahkan ditetapkan sebagai HARI LIBUR NASIONAL?

Siapa yang mengusulkan tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila kepada Presiden Jokowi? Ada dokumen yang menyebutkan bahwa PBNU yang diketuai oleh KH Said Aqil S. yang mengusulkannya. Lalu dengan KEPRES Presiden Jokowi menetapkannya.

Benarkah 1 Juni itu diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila? Pancasila yang mana? (NUGROHO NOTO SUSANTO). Baiklah... Terlepas dari hiruk pikuk polemik hari lahir Pancasila, saya hanya ingin kita tidak melupakan sejarah bagaimana tokoh-tokoh muslimin Indonesia berjasa merumuskan ideologi negara yang tepat bagi Indonesia. Toleransi yang sangat luar biasa antara tokoh muslim dan nasionalis patut kita tiru ke depan. Sekularisasi Pancasila jelas bertentangan dengan upaya kita untuk konsisten menjadikan negara ini sebagai RELIGIOUS STATE sebagaimana dasar negara kita dalam sila pertamanya berbunyi begitu dan diikuti dengan Pasal 29 ayat 1 UUD NRI 1945: "NEGARA BERDASAR ATAS KETUHANAN YANG MAHA ESA".

Selamat memperingati HARLAH PANCASILA 1 JUNI.
Upacara kah?
Kalau tidak upacara berarti anti Pancasilakah?
NOTE: SILA KE LIMA 1 JUNI YANG BENAR: "5. KETUHANAN YANG BERKEBUDAYAAN"

Komentar

Artikel Pilihan

Mimpi Model Khilafah Di Tengah Dunia Demokrasi

Kriteria Organisasi yang Bertentangan dengan Pancasila

Gerakan Pakai Peci Putih