Di Balik Peperangan Antara Sayyidina Ali RA dengan Sayyidina Muawiyah RA

Sahabat netizen, ijinkan kami menghidangkan kepada anda dengan analogi cerita ini dan semoga kita kembali kejalan yang benar.

Ketika terjadi peperangan antara sayyidina Ali ra dengan sayyidina Muawiyah ra dan kedua belah pihak sudah siap dengan segala perlengkapan nya di medan laga. Maka sayyidina Ali ra memberi bayan hidayah di depan pasukannya:

  1. Jangan ada yang melepaskan anak panah terlebih dahulu sebelum mereka memulai.
  2. Jangan ada yang melempar tombak terlebih dahulu sebelum mereka memulai.
  3. Jangan ada yang menghunus pedang terlebih dahulu sebelum mereka memulai.
  4. Jangan membunuh jika musuh sudah jatuh.

Maka dengan kuasa Allah Subhana Wa Ta'ala, Sayyidina Muawiyah r.a memberi bayan hidayah yang sama di depan pasukannya. Sehingga sampai matahari sudah tinggi perperangan belum terjadi, kedua belah pihak saling menunggu dan bertahan untuk tidak saling memulai.

Namun sebagian golongan #MUNAFIK dari kedua belah pihak yang tidak menginginkan adanya perdamaian mulai memanas manaskan pasukan, dan diantara golongan munafiklah yang memulai melepaskan anak panah sehingga pecahlah perang

#Subhanallah....
Betapa mulia akhlak mereka ketika azan dikumandangkan sontak kedua belah pihak menghentikan peparangan untuk menunaikan kewajiban pada Sang Khalik dan di lanjutkan makan siang.

#Ajib....
Saat sholat pada jamaah masing masing, sebagian jamaah Sayyidina Muawiyah ra, ada yang menyeberang sholat dalam jamaah Sayyidina Ali ra, dan mereka dari pasukan Sayyidina Ali r.a dengan penuh ikrom mempersilahkan mereka dan tidak mengusirnya. Ketika mereka ditanya mengapa mereka berbuat demikian mereka menjawab bacaan Sayyidina Ali ra lebih faseh.

Demikian juga saat makan, ada pasukan Sayyidina Ali ra yang makan di suprah Sayyidina muawiyah r.a, mereka dengan santun mempersilahkan makan bersama satu nampan, ketika ditanya ditanya mengapa mereka berbuat demikan mereka menjawab makanan di pasukan Sayyidina muawiyah ra lebih enak.

Saudara saudaraku betapa mulia akhlak sahabat r.a, saat bersabung maut pun masih mengutamakan ikrommul muslimin, betapa malunya kita dengan sahabat r.hum dengan sikap kita hari ini.
Sepakatlah kita untuk tidak menjadi kaum munafik dengan cara jangan ada yang melepaskan anak panah kita....

#Insha_Allah amal dan sampaikan.
(Nasehat ini terkhusus untuk diri saya Adv Jagal Abilawa dan jhon Suteki yang RADIKAL)

Komentar

Artikel Pilihan

Mimpi Model Khilafah Di Tengah Dunia Demokrasi

Kriteria Organisasi yang Bertentangan dengan Pancasila

Gerakan Pakai Peci Putih